ibu adalah seorang Ibu, bekerja atau di rumah
Aku pernah jadi seorang ibu bekerja selama 6 tahun lebih.
It was fun and excited.... Punya penghasilan sendiri, bisa beli yang kita mau, bisa kasih ke siapa aja juga yang kita mau, bisa ke mol tiap minggu, bisa jalan-jalan melulu juga.
Tapi tentu nya pake drama, kadang pengen berhenti urusin anak, kesal sama kerjaan yang ga selesai, pun pastinya sama macet yang tambah parah.
Suatu ketika galau yang amat sangat, pengen jadi ibu rumah tangga, coba urusin anak-anak yang udah usia 6 dan 4 tahun, akhirnya resign setelah dapat persetujuan suami dan orang tua. Beberapa hari kemudian ikut seminar parenting by Ibu Elly Risman, dikasih tau pentingnya masa 8 tahun pertama usia anak dalam pembentukan karakter, jadilah makin mantap untuk di rumah dulu.
Senangnya di rumah, bisa antar anak-anak ke sekolah, suami ke kantor, bisa coba-coba masak (walopun mmm.... Ga bertahan lama hihihi), dan ada waktu untuk menambah ilmu parenting dan ilmu agama insya Allah. Ngerasain juga ga semua keinginan bisa terpenuhi, walaopun setelah ditelaah ternyata itu bukan kebutuhan.
Enak jadi ibu bekerja atau jadi ibu rumah tangga?
Bersyukur ternyata yang paling dekat dengan kebahagiaan.
Dapat support dari orang-orang tercinta juga sangattt luar biasa menyenangkan rasanya, walaupun kita tahu ada pengorbanan besar buat mereka.
Tapi selalu bersyukur dan menikmati setiap berkah yang Allah berikan setiap detiknya, ternyata bikin hidup tenang dan happy terus insya Allah.
Kala susah yang datang, cukuplah Allah dan suami sebagai tempat curhat dan minta tolong. Dan yakin kesulitan itu membuka jalan untuk hidup yang lebih baik.
Kala bahagia datang, insya Allah bisa ajak orang lain untuk bahagia.
Bekerja atau di rumah, kita adalah ibu yang harus mempertanggungjawabkan anak-anak kita di akhirat kelak, mempertanggungjawabkan nikmatnya 'surga di bawah telapak kaki ibu'....
Barakallaahu fikum ya Ummi
It was fun and excited.... Punya penghasilan sendiri, bisa beli yang kita mau, bisa kasih ke siapa aja juga yang kita mau, bisa ke mol tiap minggu, bisa jalan-jalan melulu juga.
Tapi tentu nya pake drama, kadang pengen berhenti urusin anak, kesal sama kerjaan yang ga selesai, pun pastinya sama macet yang tambah parah.
Senangnya di rumah, bisa antar anak-anak ke sekolah, suami ke kantor, bisa coba-coba masak (walopun mmm.... Ga bertahan lama hihihi), dan ada waktu untuk menambah ilmu parenting dan ilmu agama insya Allah. Ngerasain juga ga semua keinginan bisa terpenuhi, walaopun setelah ditelaah ternyata itu bukan kebutuhan.
Enak jadi ibu bekerja atau jadi ibu rumah tangga?
Bersyukur ternyata yang paling dekat dengan kebahagiaan.
Dapat support dari orang-orang tercinta juga sangattt luar biasa menyenangkan rasanya, walaupun kita tahu ada pengorbanan besar buat mereka.
Tapi selalu bersyukur dan menikmati setiap berkah yang Allah berikan setiap detiknya, ternyata bikin hidup tenang dan happy terus insya Allah.
Kala susah yang datang, cukuplah Allah dan suami sebagai tempat curhat dan minta tolong. Dan yakin kesulitan itu membuka jalan untuk hidup yang lebih baik.
Kala bahagia datang, insya Allah bisa ajak orang lain untuk bahagia.
Bekerja atau di rumah, kita adalah ibu yang harus mempertanggungjawabkan anak-anak kita di akhirat kelak, mempertanggungjawabkan nikmatnya 'surga di bawah telapak kaki ibu'....
Barakallaahu fikum ya Ummi
Comments
Post a Comment