KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA DARI SEKOLAH NEGERI YANG BUKAN UNGGULAN, KOK BISA?
Hai, aku Nadia, seorang Ibu dari 2 anak perempuan yang saat ini keduanya kuliah di Universitas Indonesia.
Sebagai seorang Ibu yang bekerja, pasti ada masa galau dimana kita ngerasa bersalah ninggalin anak-anak di rumah. Alhamdulillah nya kita ada Mba di rumah yang nemenin dari anak ke-2 ku lahir.
Ada masa nya aku berhenti kerja untuk nemanin anak-anak, membangun relasi, walau aku Ibu yang introvert tapi bisa juga akhirnya ngobrol nyaman sama anak-anak. Untuk Ibu-ibu introvert di luar sana, kalau males ngomong, love language nya bisa diganti dengan act of service, pelukan dan mendengarkan. Lalu saat anak-anak sudah siap dan ngerti kenapa Ibunya kerja, di samping mereka juga mulai seibuk dari Pagi sampai sore, aku kerja lagi.
Anak-anak ku ikut bimbel dari kelas 4 SD, mereka bisa mulai pilih mau bimbel yang mana sejak SMP, biasanya aku googling atau cari info tentang cara mengajar dan materi nya disesuaikan dengan nyamannya masing-masing anak belajar, bimbel ini membantu mereka untuk mengulang pelajaran yang masih belum dimengerti di Sekolah.
Kedua anakku bersekolah di SD dengan kurikulum nasional dan cambridge, berbasis Islam untuk membangun habit beribadah, ada hafalan Juz 30 yang akan ditamatkan saat kelulusan SD. SMP dan SMA di sekolah negeri, dekat rumah, bukan unggulan, tapi mereka menjadi siswa yang berprestasi dan jadi percaya diri di lingkungannya. Aku dan suamiku percaya dengan usaha belajar mengikuti program yang ada di sekolah, ikut organisasi dan kepanitiaan, bimbel di tempat yang mereka nyaman, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang bertanggung jawab, bersyukur dengan yang Allah berikan dan takdirkan, selalu berdoa dan percaya Allah akan kabulkan, juga membantu teman-temannya untuk sama-sama tumbuh menjadi lebih baik.
Saat SMP, keduanya ikut tes minat bakat di LPT Universitas Indonesia, hasil nya menunjukkan pilihan-pilihan jurusan yang bisa didiskusikan bersama, apakah jurusan sesuai dengan keinginan anak, kalaupun belum sesuai dengan keinginan anak, kita bisa memberi input melalui informasi yang mudah didapatkan sekarang melalui internet. Misalnya, untuk ambil kuliah jurusan A, yang akan dipelajari adalah mata kuliah apa saja, apakah anak tertarik untuk subjek tersebut, dibelikan buku terkait jurusan atau menemui kenalan dengan profesi yang diinginkan anak. Ngobrol dengan orang yang memiliki profesi tersebut, akan memperoleh informasi tentang senangnya dan juga usaha apa yang perlu dilakukan agar bisa bertahan dan berhasil.
Anakku yang pertama masuk jurusan Vokasi Akuntansi Universitas Indonesia melalui jalur PPKB UI, anakku yang kedua masuk jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia melalui jalur UTBK.
Temani usaha dan kerja kerasnya, anak-anak harus tau kalau mereka tidak sendiri di perjuangan ini, dan kerja keras dari awal adalah untuk kebaikan masa depan mereka. Siapkan diri kita sebagai orang tua yang sehat dan bahagia agar bisa membersamai anak-anak kita. Sering-sering ngobrol membantu anak-anak memahami untuk apa harus sebegitu belajarnya, dan kenapa harus percaya kalau kampus impian itu bisa dicapai. Teladani bahwa kerja keras akan membuahkan hasil yang baik. Di masa sulit pun harus tetap bertahan karena pada akhirnya akan baik-baik saja.
Semoga apapun pilihan Universitas yang dituju oleh anak-anak dari teman-teman sekalian bisa tercapai, percaya saja bahwa pilihan anak adalah baik, kalaupun ingin memberi pilihan lain yang sesuai keinginan kita, jelaskan mengapa harus pilih yang orang tuanya mau, enaknya apa, tapi tetap harus imbang dengan memberi info juga tentang ngga enaknya, agar anak-anak belajar menilai, menganalisa secara rinci, sebelum ambil keputusan, tidak perlu tergesa-gesa, tidak apa berubah-ubah, temenin aja anak-anak kalian, karena anak-anak hanya dititipkan, bukan untuk dimiliki. Mereka bisa memilih tentu dengan bijaksana.
Doa yang terbaik untuk kita semua.
Aamiin.
Comments
Post a Comment