Decluttering My Things
Hai teman-teman, long time no blogging. Keluargaku terdiri dari 4 orang, aku, suami dan 2 anak cewek yang baru mulai remaja. Aku seorang finance analyst yang kerja dari rumah most of the time. Declutter aku mulai sekitar 1 tahun yang lalu. Mulai tertarik awalnya karena sekilas baca konmari method, akhirnya beli buku nya. Tapi, instead of per category, ngeluarin misalnya semua baju yang ada di rumah, aku mulai dengan one step at a time, sebisa aku, setiap hari, biar ga overwhelmed.

Ini yang bisa aku summary, dari proses decluttering barang-barang di rumah:
1. Dijadwalkan, mau sebulan sekali, seminggu sekali atau tiap hari juga boleh.
2. Lemari baju, pilih mana yang mau disimpan/pakai, sisanya dipisahindi kotak ‘TO GO’, yang masih layak pakai disumbangin/garage sale, yang ga bisa dipakai dikasih ke yang bisa recycle. Lemari ini include handuk, seprai, gordyn, aksesoris dan yang lain yang ada di lemari.
3. Kitchen & dining tools. Pilih barang-barang yang benar-benar dibutuhin, karena tiap rumah butuhnya beda, ada yang suka masak, ada yang cuma manas-manasin doang, jelas kebutuhan jenis panci, pan dan detailnya juga beda-beda. Ga perlu ada duplikasi terlalu banyak untuk alat-alat masak. Sekarang banyak pan yang bisa dipakai multi fungsi, merebus, menggoreng, memanggang misalnya. Mungkin tinggal variasi butuh yang sedang atau yang besar. Begitu juga dengan piring makan dan gelas, disesuaikan dengan jumlah orang di rumah. Kalau butuh untuk acara-acara tahunan atau you don’t know kapan lagi diadain butuh 50 piring or so, sewa ajaaaa…
4. Cleaning tools. Ini juga disesuaikan dengan kebutuhan rumah kamu, kalau ada halaman misal butuh sapu lidi besar, gunting rumput, dan lain-lain. Kalau aku, cukup sapu, pel, ember, sikat dusting set, sikat kamar mandi yang pegangannya agak panjang, sama sponge loofah buat cuci piring.
5. Kosmetik dkk. Pisahin kosmetik yang sudah expired. Pakai yang bener-bener bikin kita happy. Pisahin kosmetik yang ternyata ‘salah beli’, karena biasanya ga akan pernah tersentuh, kasih orang lain yang kira-kira mau pakai, atau jual lagi.
5. Kosmetik dkk. Pisahin kosmetik yang sudah expired. Pakai yang bener-bener bikin kita happy. Pisahin kosmetik yang ternyata ‘salah beli’, karena biasanya ga akan pernah tersentuh, kasih orang lain yang kira-kira mau pakai, atau jual lagi.
6. Elektronik. Pisahin barang elektronik dan kabel-kabel yang rusak, kirim ke @ewasterj. Yang ngga kita pakai tapi masih berfungsi, sumbangin.
7. Buku. Simpan yang akan kita baca lagi/isinya bikin kita senang untuk baca. Kalau bermanfaat tapi kita ga tertarik untuk baca lagi, bisa disumbangkan ke taman bacaan/perpustakaan yang terima sumbangan buku. Atau di instagram ada @lemaribukubuku @1001buku yang akan menyalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
7. Buku. Simpan yang akan kita baca lagi/isinya bikin kita senang untuk baca. Kalau bermanfaat tapi kita ga tertarik untuk baca lagi, bisa disumbangkan ke taman bacaan/perpustakaan yang terima sumbangan buku. Atau di instagram ada @lemaribukubuku @1001buku yang akan menyalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
8. Karena ada barang suami dan anak-anak, aku ga bisa semena-mena main buang barang mereka yang menurut aku ga perlu (karena bisa jadi menurut mereka perlu). Jadi aku pisahin barang-barang mereka yang menurut aku jarang/ga pernah mereka pakai, terus aku suruh mereka pilih, mana yang mau dipakai, yang ga dipakai masuk kotak ‘TO GO’.
Yang perlu diingat:
1. Barang yang ‘mungkin suatu hari muat’ atau ‘mungkin suatu hari perlu’ most likely si ga terpakai, either ga nemu tuh barang, atau ga matching sama yang dibutuhin, akhir-akhirnya beli juga barang baru. Jadi let those kind of stuff go, pleaaase…
2. Barang-barang yang di Gudang/di dalam box dikembalikan ke tempat semulaatau tempat yang terlihat kalo kita punya barang itu, dan langsung dipakai buat sehari-hari, even itu barang yang bagus atau disayang-sayang (tadinya buat pajangan aja).
3. Barang yang kita ga pakai, butuh effort kita untuk dibersihkan, kalo ngga dimaintain bisa debuan/berkarat/rusak, kan lebih bermanfaat kalau dikasih ke orang yang benar-benar perlu dan segera pakai barang itu.
4. Bukan berarti di lemari ada space, terus jadi beli baju baru yaaaaaa… hahaha no no noooo
5. Sebelum beli barang baru, pikir-pikir lagi, browsing aja dulu di rumah plus minus nya, di add di keranjang aja dulu kalo beli online, liat lagi seminggu kemudian, bener butuh atau cuma laper mata aja.
Manfaat declutter apa aja si?
1. Rumah jadi lebih rapih
2. Lebih sedikit barang yang harus dirawat/dibersihkan
3. Punya waktu luang yang lebih bisa digunakan untuk yang lebih bermanfaat
4. Untuk yang muslim, hisab nya insyaAllah lebih sedikit.
5. Barang bisa dijual menghasilkan uang atau dimanfaatkan untuk orang yang lebih memerlukan.
6. Berpikir ulang saat mau membeli barang baru, mau disimpan dimana, benar-benar butuh/tidak.
7. Hemat uang dong, kalo kita ga jadi beli barang-barang yang sebenernya ga kita butuhkan.
Once again, penerapan di tiap rumah bisa beda-beda, take it easy, but start right now, pas udah ngerasain hasilnya walau sedikit-sedikit, ada rasa sedikit lega di hati. Decluttering itu ga bisa sekali terus selesai, jadi kerjain sediki-sedikit, dan terus menerus (sesuai jadwal di atas tadi). Kenapa perlu terus-terusan? karena biasanya kita juga keep buying things, walau dengan declutter kita bisa lebih menahan diri, mengingat butuh effort dan waktu lebih untuk memelihara barang-barang yang baru. Good luck bu - ibuuuuuk, kalau ada saran, comment, atau masukan tambahan lainnya, bisa ditulis di comment bawah ya. Terima kasih udah berkunjung ke blog nya aku.
Comments
Post a Comment